Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Mengenal Wisata Sejarah di Blitar

Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah (Jas Merah) itulah salah satu pesan Bung Karno. Kehidupan saat ini tidak terlepas dari masa lalu. Blitar, adalah salah daerah di Jawa Timur yang turut menjadi saksi sejarah baik ketika zaman kerajaan bahkan saat perjuangan melawan penjajah. Sekarang saya akan menuliskan beberapa obyek wisata sejarah di tempat saya lahir dan tinggal sekarang.

Berlibur, wisata atau rekreasi pada dasarnya adalah kegiatan untuk mengembalikan kesegaran pikiran. Sekarang sudah banyak dibangun tempat-tempat yang bisa dijadikan tempat berlibur. Pada dasarnya berlibur atau berwisata tidak bisa hanya memberikan kesenangan pada pelakunya, tetapi akan lebih bermanfaat jika juga bisa memberikan pengalaman dan ilmu pengetahuan baru.


Di Blitar ada banyak peninggalan sejarah yang berupa candi. Candi sebagai bukti sejarah masa jayanya kerajaan-kerajaan di Indonesia. Blitar utara, tepatnya di Kecamatan Nglegok ada Candi Penataran yang merupakan candi peninggalan Kerajaan Majapahit. Menurut litertur, Candi Penataran merupakan sebagai candi gunung untuk tempat upacara pemujaan agar dapat menetralisasi atau menghindar dari mara bahaya yang disebabkan oleh gunung Kelud yang sering meletus.

Candi Penataran dibuka untuk umum, pada hari libur banyak wisatawan yang berkunjung untuk melihat secara langsung peninggalan sejarah ini. Selain itu di dekat obyek wisata Candi Penataran juga berdiri taman bermain dan kolam renang. Sebenarnya tidak hanya Candi Penataran tetapi masih ada candi-candi lain hanya saja tidak terlalu besar. Ada Candi Simping, Candi Kotes, dan Candi Sawentar. Candi Penataran menjadi ikon wisata Kabupaten Blitar.

Orang tidak hanya melihat kekinian saja, tetapi juga masa lalu. Candi Penataran bisa menjadi obyek wisata yang tidak hanya menghibur tetapi juga memberikan ilmu pengetahuan dan pengalaman langsung. Yang perlu dibenahi dari obyek wisata sejarah ini adalah infrakstuktur, parkir yang lebih luas. Selain itu daerah sekitar Candi Penataran harus juga dihias, dibuat sebuah paket liburan yang menarik. Misalnya diperluas taman yang lebih luas di sekitarnya, dan juga dibangun pusat pertokoaan. Untuk membuat obyek wisata Candi Penataran lebih ramai, event-event dalam bidang seni dan budaya khususnya harus sering dilaksanakan di sekitaran Candi Penataran.

Perpustakaan di kawasan Makam Bung Karno di Blitar (foto: Arif Agus Setiawan)

Sedangkan di dalam Kota Blitar sendiri ada obyek wisata sejarah, rohani dan edukasi. Siapa yang tidak tahu Bung Karno. Bapak pendiri bangsa dan presiden pertama Indonesia itu dimakamkan di Blitar. Terletak di kawasan Kota, Makam Bung Karno menjadi ikon wisata Kota Blitar. Akses untuk masuk kawasan Makam Bung Karno tidaklah sulit. Di kawasan Makam Bung Karno sudah dibangun kawasan yang lebih terpadu, ada musium dan perpustakaan, semua tertata dengan rapi. Mungkin yang menjadi kekurangannya adalah antara temapt parkir dan obyek wisata ini cukup jauh. Jadi kalau rombongan wisata naik bus, setelah dari parkiran harus berjalan kaki atau naik becak.

Kota Blitar dalam buku sejerah terkenal dengan Pemberotakan PETA (Pembela Tanah Air). Ada banyak bangunan-bangunan sejarah tinggalan zaman penjajahan Belanda. Selain itu masih ada peninggalan rumah Bung Karno yang masih tersisa, yaitu Istana Gebang. Bangunan-bangunan tinggalan Belanda itu masih kokoh berdiri, sebagian besar difungsikan sebagai sekolah. Jika Kota Blitar mampu menjadikan obyek-obyek wisata itu menjadi sebuah paket wisata, akan banyak pengalaman yang bisa diperoleh.

Obyek wisata tidak hanya memberikan sebuah hiburan saja, ada nilai pelestariaan dan nilai ekonomi. Ketika obyek wisata itu lestari banyak dikunjungi, dalam keadaan baik, bersih, nyaman dan orang-orangnya ramah maka bermanfaat juga bagi sekitar. Akan ada banyak kesempatan untuk memperbaiki keadaan ekonomi masyarakatnya. Semua orang harus mampu menjaga warisan budaya dan sejarah, agar kelak anak cucu tidak hanya melihat dari gambar saja tetapi masih bisa langsung melihat di tempat aslinya. Sudahkah Anda pernah ke Blitar? :)