Ngeblog Membutuhan Energi, Waktu dan Ide
Itulah faktanya, bahwa ngeblog itu tidak memerlukan modal yang sedikit dan ketiga modal itulah yang terpenting selain device dan internet. Dalam ngeblog memerlukan energi, waktu dan ide. Sebenarnya tulisan yang serupa ini juga pernah saya tulis, ketika semangat ngeblog mulai meredup. Tentunya dengan berbagai alasan untuk membenarkan keputusan itu.
Tulisan ini terinspirasi dari keputusan saya yang beberapa hari yang lalu menghapus blog yang ada di wordpress.com secara permanen, tetapi sebagian besar postnya sudah dipindah ke sini. Dulu rajin banget membuat blog, mencoba platform yang berbeda. Lalu lama-kelamaan, semakin tidak terurus dan tinggallah seperti hunian yang tak berpenghuni yang sepi.
Menghapus blog ternyata lebih mudah daripada membuatnya. Memang semua juga begitukan, untuk membuat itu terasa sulit tetapi kalau untuk menghancurkan lebih mudah. Sama seperti membuat rumah, membuatnya lama dan butuh materi yang lumayan banyak, tetapi untuk membongkarnya tidak butuh waktu yang lama.
Sudahlah, yang sudah terhapus ya sudah diikhlaskan saja. Toh kan masih punya yang lain, yang semestinya menjadi dapat perhatian lebih, tentu blog ini. Tidak sebulan sekali memperbaruinya, itupun dengan penuh asal-asalan. Kembali ke topik semula, ngeblog membutuhkan energi, waktu dan ide.
Alasan yang sering terdengar ketika seorang blogger (pemilik blog) ditanya mengapa blognya sudah lama tidak diperbarui, mereka kebanyakan menjawab, sibuk dan tidak ada ide. Sibuk berarti memang tidak ada waktu untuk menulis (post) dan tidak ada tenaga, karena sudah terkuras dengan pekerjaan atau kesibukan tadi. Jadi ketiga faktor di atas sangat berhubungan, bagaimana kalau sudah sibuk dan capek bisa mendapatkan ide, walau mungkin ada tetapi tidak sempat menuliskannya dan lama-kelamaan hilang.
Ini seperti beberapa hari yang lalu, saya sempatkan melihat halaman profil twitternya, dulu ada link blognya. Kemarin saat melihat profilnya sudah tidak ada, saat saya tanyakan ke dia yang merupakan blogger Semarang, jawabnya adalah "semacam gak ada ide".
Begitupun dengan saya, rasanya sudah mulai sulit untuk membagi waktu. Perjalanan jauh naik motor sehari sekitar 2 jam itu membuat semakin kehabisan energi. Apalagi akhir-akhir ini kalau duduk lama sudah merasa tidak nyaman. Ketika di jalan selama 1 jam berangkat dan 1 jam pulang itu, banyak terlintas tema-tema yang ingin ditulis. Di malam hari pun sudah membuka halaman post baru, tetapi mata dan pikiran sudah tidak sejalan lagi. Akhirnya hanya semakin banyak tumpukan draft.
Orang bisa mudah berkata, tulis saja apa yang ingin kamu tulis, pokoknya nulis. Tidak semua orang bisa seperti itu. Ada tidak merasa kurang percaya diri dengan apa yang ditulisnya. Misalnya terlalu curhat atau terlalu personal. Tidak semua orang memiliki keberanian untuk menulis.
Gaya Ngeblog yang Berubah
Dengan mulai terbatasnya waktu, energi dan ide yang harus segera dituangkan gaya ngeblog pun mulai bergeser dari pola yang lama. Jika harus login untuk membuka dasbor dan menuju halaman post baru, menulis kata demi kata, hingga menjadi kalimat dan terangkai dalam paragraf. Kegiatan itu semakin kurang menarik dan membosankan. Platform blog pun sudah mulai mengenalkan gaya ngeblog yang baru. Ada Tumblr yang menawarkan kemudahan dalam ngeblog. Tidak hanya memposting teks, tetapi terkategori dalam bentuk tertentu, ada quote, link, musik, video atau percakapan chat. Orang juga bisa mereblog post orang lain.
Di Wodpress sendiri pun, hal itu juga diterapkan. Post cepat di platform yang bericon W ini hampir memberikan fitur yang serupa dengan Tumblr. Si pemilik blog bisa memposting cepat jenis konten yang ingin dibaginya, tidak melulu seperti menulis di halaman MS Word. Ada pilihan untuk membagikan link, video, quote, dan ada pilihan reblognya juga. Jadi beberapa platform sudah beradaptasi dengan penggunannya yang mulai suka yang simpel karena mulai terbatas tenaga dan waktunya.
Dalam ngeblog pun sudah tidak bisa dengan PC atau Laptop, tetapi bisa juga dengan ponsel pintar. Baik yang memanfaatkan aplikasi atau menggunakan email untuk memperbarui blognya. Dengan begitu dia akan segera dengan mudah menuangkan idenya untuk dibagi di blog. Tentu ini juga bisa membuat blognya terasa lebih cepat tahu atau membaginya dan lebih bervariasi.