Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Menyimpan Memori Kenangan dalam Scrapbook



Bulan ramadhan telah berlalu, berganti dengan bulan syawal. Secara langsung lewat blog prersonal ini saya belum sempat membuat postingan ucapan lebaran dan permohonan maaf. Untuk mengawali tulisan kali ini, izin kan saya untuk mengucapkan taqoballohu minna waminkum, selamat lebaran, mohon maaf lahir bahtin. Mohon maaf jika selama bergaul di ranah daring ini ada salah.

Bulan ramadhan selalu memberikan berkah bagi siapa pun, yang pegawai dapat THR dan parsel, yang pedagang jualannya laris manis dan sebagainya. Di bulan ramadhan kemarin, alhamdullilah saya juga mendapatkan berkahnya, khususnya yang berhubungan dengan dunia online. Salah satu sosial bookmark lokal, yaitu lintas.me bersama indosat mengadakan kontes scrapbook. Apa itu scrapbook, bagi yang sudah dengar tahu pasti bisa menebak, yang belum tahu mari simak saja pengertiaannya dari beberapa sumber. Saya sendiri baru tahu setelah mencoba mengikuti kontes yang diselenggarakan selama bulan ramadhan kemarin.

Definisi scrapbook sendiri adalah seni menempel foto di media kertas, dan menghiasnya menjadi karya kreatif, bahkan menempel beberapa foto di buku harian dan menghiasnya pun sudah dapat dikatakan scrapbooking. Mbak di-ta yang punya pengalaman langsung membuat scrapbook menuliskan di blognya;  Scrapbooking adalah suatu metode untuk melestarikan sejarah pribadi dan keluarga dan friendship dalam bentuk kliping. Memorabilia yang umum digunakan termasuk foto, media cetak, dan artwork. Album scrapbook seringkali dihiasi dan sering mengandung sedikit coretan untuk lebih mengungkapkan isi cerita dari lembaran scrapbook tersebut. Scrapbooking adalah hobi banyak dilakukan di Amerika Serikat sejak zaman dahulu kala.

Jadi bulan ramadhan kemarin, lintas.me bersama indosat mengajak untuk membuat scrapbook, tetapi scrapbook itu dibuat secara online. Selama satu bulan itu, dibagi menjadi 3 kegiatan scrapbooking. Kalau kemarin aturannya adalah, minggu pertama bulan ramdhan diminta meng-upload foto peserta bersama tiga teman.  Ada beberapa pilihan thema dengan bemacam-macam pernak-pernik, jadi hampir samalah thema blog gitu. Foto yang diupload dibingkai dan dihias secara otomatis sesuai thema scrapbook yang dipilih.

Minggu kedua, peserta diminta membuat cerita tentang cerianya ramdhan. Begitupun sama sepertinya sebelumnya, cerita itu ‘ditempel’ di scrapbook. Lalu yang terkhir, periode minggu ketiga diminta membuat video, diupload di youtube lalu ditempel lagi di scrapbook miliknya. Jadi periode kontes berlangsung sesama satu bulan, selama ramdhan. Saya sih, Cuma ikut-ikutan saja, penasaran scrapbook itu seperti apa. Ternyata hampir sama dengan mengkliping, menempel foto, cerita atau yang lain, ditempel di media (kertas) lalu diberi hias-hiasan, menempelnya pun bisa dikreasi menurut keinginan dan keindahan. Sepertinya ini kegiatan yang cewek banget :lol:

Sampai akhirnya, menjelang lebaran kontes berakhir dan pengumuman pemenang. Sebuah tweet dari @lintasme mengucapkan selamat kepada saya yang katanya sudah jadi juara satu. Ye... Hore... dapat ponsel pintar android dan Setalah lebaran ponsel itu sampai rumah. Terimakasih kepada teman-teman yang ada di dalam foto dan yang saya sebutkan di video, serta penyelenggara kontes scrapbook.

Ketika sosial media begitu populer, masih adakah yang masih rajin membuat scrapbook, menempelkan foto-foto kenangan, cerita pengalaman dalam sebuah kertas alau dihias semenarik dan seindah mungkin. Rasanya orang semakin tidak mau repot, tinggal upload dan buat album di facebook  lebih mudah. Nasibnya saat ini mungkin sama dengan surat konvesional dengan perangko dan lewat Pak Pos. Pasti beda rasanya, foto-foto yang ditempel di kertas dan dihias atau surat yang ditulis di atas kertas, suatu saat nanti ketika membukanya pasti akan akan lebih berkesan, dan lebih terasa kenangannya.