Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Mengenal Seluk Beluk Hosting Blog Sendiri

 Mengenal Seluk Beluk Hosting Blog Sendiri

Masih sesuatu yang baru dengan hosting blog sendiri. Terbiasa dengan blog gratisan, dan bisa rutin mengupdate blog saja sudah senang. Beberapa hari ini saya tertarik untuk melihat blog berbayar yang dihosting sendiri ini dari sisi mesinnya. Jika biasanya hanya mengatur tampilan atau tata letak dan mengupdatenya, kemarin ingin tahu dari dalam hosting blog. Saya tidak terlalu paham tetang hosting blog, yang saya tahu hosting itu adalah bagaimana agar blog itu bisa online, terkoneksi sehingga bisa diakses.

Untuk blog yang dihosting sendiri katanya sudah mandiri, semua dikelola sendiri dan tidak tergantung dengan penyedia blog, seperti di gratisan. Tempat untuk mengatur atau mengelola blog yang dihosting sendiri itu ada di Cpanel. Lha beberapa hari yang lalu, setelah setengah tahun lebih punya blog ini saya mulai rajin untuk login ke Cpanel. Mulai awal bulan kemarin tepatnya. Untuk mengakses Cpanel, yaitu dengan login di halaman http://namablogmu.com/cpanel. Dulu blog ini dibuatin, jadi tahu-tahu dapat username dan password untuk login ke blog yang pakai mesin wordpress.org ini, dan username dan password untuk login ke Cpanel. Di Cpanel saya mulai mengamati, tool-tool apa saja yang ada di sana, masih hanya sekedar membuka belum berani menambah atau mengubah.

Di Cpanel ada beberapa menu atau navigasi untuk mengatur, ya namanya juga Cpanel. Diantara menu yang ada di sana ada preferences, mail, files, logs, security, domains, database, software, dan advanced. Dari masing menu-menu tersebut masih ada sub menu lagi. Tetapi yang lazim dan pasti terlihat dan harus diperhatikan adalah Disk Space Usage dan Monthly Bandwidth. Karena yang saya lihat dari penyedia jasa web hosting,  Space dan Bandwidth yang selalu ditampilkan dan pembeda harga hosting, misalnya Space 250 MB dan Bandwidth 15 GB harga sekian, Space 500 dan Banwidth 30 GB  harganya sekian dan seterusnya.

Dari itulah saya mencoba, mencari-cari (googling) apa itu Disk Space dan Monthly Bandwidht. Dari yang saya temukan dan baca, Space itu adalah semacam memori untuk menyimpan file-file yang ada di blog, semisal foto atau gambar yang diupload, thema, plugins dan sebagainya. Sedangkan Bandwidht adalah data yang keluar masuk ke blog, katanya kalau blog itu traffiknya ramai (banyak yang mengakses) berarti butuh Bandwidht yang banyak juga. Selain itu semakin banyak yang dihosting juga membutuhkan Bandwidht yang lebih juga.

Karena kadang pilihan hosting yang dibeli itu memiliki Disk Sapce dan Montly Bandwidht yang terbatas, makanya dalam ngeblog juga memperhatikan keduanya, agar tidak mati (tidak bisa diakses) karena kehabisan Space dan Bandwith. Oleh sebab itu, saya juga mencoba mencari-cari cara bagaimana menghemat Space dan Bandwith, agar tidak kehabisan di tengah bulan atau terpaksa menambahnya.

Dari googling sana kemari, yang saya ingat untuk menghemat Space hosting blog adalah dengan cara, mengurangi upload foto langsung di blog dan menonaktifkan fungsi thumbnail. Konon katanya foto inilah yang banyak menyita tempat di Disk Space. Ya iyalah, ukuran file foto kan memang cenderung besar. Untuk mengakalinya, untuk menambah foto bisa menguploadnya di foto hosting gratisan, seperti di Photobucket. Lalu salin URL fotonya dan pasang diposting blog yang diinginkan. Cara lain menghemat Disk Space adalah dengan menghapus thema dan plugins yang tidak terpakai.

Lalu bagaimana cara menghemat Bandwith? Ternyata lagi-lagi foto atau gambar atau image adalah penyumbang terbesar Bandwith cepat habis, khususnya yang diupload langsung di blog dan lagi-lagi karena cenderung ukuran filenya yang besar. Apalagi kalau foto atau image yang kita upload yang berarti dihosting oleh kita sendiri itu URLnya dipakai orang lain untuk dipasang di blognya, itu akan menguras Bandwith ditambah lagi jika banyak yang mengaksesnya. Jadi sarannya, sebaiknya foto atau image yang digunakan untuk ilustrasi posting atau memang sebagai konten utamanya, sebaginya foto atau image itu diupload di tempat lain yang gratisan, semisal di Photobucket.

Oleh karena itu beberapa hari yang lalu saya mengganti menghapus foto-foto di blog ini dan menguploadnya di Photobucket. Lalu menyalin URL foto-foto yang sudah di hosting di Photobucket ke posting. Tapi saat ini satu postingan saya beri image yang saya upload langsung dari blog, untuk keindahan sebagai feature image dan thumbnail. Jadi saya belum menonaktifkan fungsi thumbnail dan murni upload di luar.

Maklumlah, dulu saya tidak terlalu mengerti dan mempedulikan itu. Pokoknya nulis, upload foto lalu publish, sudahlah. Sekarang benar-benar mulai belajar mengelola blog yang dihosting sendiri ini secara sedikit sungguh-sungguh. Biar tidak hanya dari segi domain dan hostingnya yang mandiri, tetapi dalam mengatur atau mengelola dari segi mesinnya juga bisa mandiri.