Giliran Multiply yang Menutup Layanan Jejaring Sosialnya
Berita tentang penutupan layanan jejaring sosial atau blog milik multiply sudah menyebar luas. Bahkan pemilik akun multiply pun juga sudah bisa melihat pengumuman itu ketika ia login ke multiply. Betul, per 1 Desember 2012 multiply akan menutup layanan blognya. Pengumuman penutupan layanan jejaring sosial yang sudah berdiri sejak 2003 ini ditulis langsung oleh CEO-nya di Jakarta, dalam bahasa Indonesia-nya seperti ini:
Mulai 1 Desember, dengan sangat menyesal, kami tidak akan dapat lagi mendukung aktivitas Multiply dalam bentuk penyediaan layanan jejaring sosial dan berbagi konten (foto, video, blog, dan lainnya). Kami yakin bahwa situs Internet lainnya yang berkomitmen untuk menyediakan layanan jejaring sosial akan dapat melayani Anda dengan lebih baik.
Sejak banyak akun multiply oleh orang-orang Indonesia, khususnya ibu-ibu muda digunakan untuk berjualan online atau menjadikan multiply sebagai toko online. Dan menjadi sangat ramai dan populer, ketika tahun 2010an sampai akhirnya Multiply melihat peluang itu, dan menyediakan fitur e-commerce. Puncaknya adalah dipindahkannya kantor pusat multiply dari Amerika ke Indonesia (Jakarta)untuk lebih fokus mengarap peluang e-commerce yang pupoler di Asia Tenggara.
Penutupan layanan jejaring sosial dan berbagi konten seperti blog, foto, video, musik dan sebagainya ini tentu saja ditanggapi beragam berbeda. Khususnya bagi para pengguna multiply yang sudah lama memanfaatkanya untuk ngeblog. Yang jelas bagi yang sudah lama menggunakan multiply akan kecewa, tapi jauh hari sudah banyak yang memprediksi bahwa layanan blog akan ditutup dan multiply memilih menjadi e-commerce.
Saya adalah satu yang lumayan sudah lama menggunakan multiply, lupa tepatnya kapan, mungkin 3 tahunan yang lalu. Tentu saja dengan ditutupnya layanan jejaring sosial multiply sedikit banyak menguak sejarah dalam pengunaannya untuk berbagi. Dulu, ketika awal multiply menginjakan kakinya di Jakarta, ada usaha untuk menjalankan e-commerce dan layanan blog tetap berjalan. Sampai ada kontes menulis yang diadakan di blog multiply Indonesia untuk menarik blogger-blogger yang sudah lama untuk kembali menggunakan multiply untuk ngeblog.
Masih ingat dulu saya pernah menulis tentang multiply, di Mei 2011 saya menulis multiply menjadi pasar online yang sosial di Indonesia. Karena pada waktu itu, layanan jejaring sosial masih ada dan begitupun e-commerce. Orang Indonesia terkenal dengan keramahannya, ketika berjual beli tidak hanya memenuhi kebutuhan ekonomi saja tetapi ada nilai sosialnya ketika saling berinteraksi. Lha layanan blog, note, dan sebagainya bisa menjadi sarana untuk tetap sosial walau jual beli secara online.
Usaha untuk menjadikan multiply sebagai layanan berbagi atau blog juga sempat dilakukan oleh multiply, Pernah multipy mengajak beberapa buzzer yang populer untuk menjadikan multipy sebagai layanan blognya. Seperti pada tulisan saya terdahulu, multiply mengajak untuk blogging dan berbagi, ada beberapa seleb blog yang diajak untuk menulis di multiply, seperti Ndoro Kakung, Raditya Dika, Alanda Kariza dan lainnya. Dan ternyata itu tidak berlangsung lama.
Per 1 Desember 2012 orang-orang yang punya akun multipy harus merelakan layanan blog di multiply ditutup. Dan sebelum tanggal tersebut harus segera memindahkan blog atau foto ke layanan blog yang lain. Bagi saya sendiri, tidak akan memindahkan dan membiarkan terhapus, mungkin hanya beberapa album foto dan tulisan blog yang dipindah secara manual, selebihnya biarkan saja hilang. Karena memang tidak terlalu banyak membuat konten di sana. Sebelumnya saya sudah bermigrasi menjadikan alamat kurniasepta.multipy.com sebagai toko online. Jadi ya, begitulah :lol:
Inilah yang namanya pasar, layanan jejaring sosial atau media sosial juga ada di dalamnya. Bagaimana cara agar tetap bisa eksis dan bisa menghasilkan keuntungan itulah yang dipilih. Masih ada layanan untuk ngeblog yang lain yang masih bisa dimanfaatkan untuk membuat konten dan berbagi. Dan sebagai pengguna siap untuk berpindah ke mana pun, yang terbaik atau pun yang terpopuler.